Sabtu, 04 Oktober 2014

MELATIH JUJUR



Jujur adalah barang yang langka di negeri ini. Hampir setiap hari media memberitakan adanya ketidakjujuran. Pejabat yang menyalahgunakan wewenang. Koruptor yang tertangkap atau diadili. Pedagang yang menipu pembelinya. Suami atau istri yang selingkuh.
Perilaku yang positif maupun negatif sebenarnya tidak secara instan dimiliki oleh seseorang. Perilaku ini terbentuk mulalui pembiasaan yang terjadi dalam waktu yang cukup lama. Jadi perilaku itu dapat dibiasakan atau dilatihkan. Termasuk perilaku jujur.
Idealnya perilaku jujur sudah dibiasakan kepada anak sedini mungkin. Mulai anak bisa diajak berbicara, perilaku jujur seharusnya mulai dibiasakan. Tapi sayang, banyak orang yang justru membiasakan perilaku tidak jujur kepada putra-putrinya yang balita. Berikut adalah beberapa contoh pembiasaan perilaku tidak jujur:

  • Waktu si keil minta dibelikan sesuatu. Orang tua menjawab dengan singkat: "Tidak, mama tidak punya uang." 
  • Waktu tidak ingin menerima telpon, berpesan: "Nanti kalau teman mama telpon, katakan mama pergi."
  • Waktu tidak ingin bertemu dengan seseorang, berpesan: "Nanti kalau ada telpon, katakan mama belum pulang."
  • Janji yang tidak ditepati. "Ayo belajar dulu. Selesai belajar kita jalan-jalan." Belajar sudah dilakukan, tapi tanpa penjelasan apapun jalan-jalan tidak dilakukan

Bagaimana dengan Anda? Pembiasaan jujur atau tidak jujur yang Anda latihkan kepada si buah hati.

                                                                                              (26 Agustus 2014)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar