Jujur adalah barang yang langka di negeri
ini. Hampir setiap hari media memberitakan adanya ketidakjujuran. Pejabat yang
menyalahgunakan wewenang. Koruptor yang tertangkap atau diadili. Pedagang yang
menipu pembelinya. Suami atau istri yang selingkuh.
Perilaku yang positif maupun negatif
sebenarnya tidak secara instan dimiliki oleh seseorang. Perilaku ini terbentuk
mulalui pembiasaan yang terjadi dalam waktu yang cukup lama. Jadi perilaku itu
dapat dibiasakan atau dilatihkan. Termasuk perilaku jujur.
Idealnya perilaku jujur sudah dibiasakan
kepada anak sedini mungkin. Mulai anak bisa diajak berbicara, perilaku jujur
seharusnya mulai dibiasakan. Tapi sayang, banyak orang yang justru membiasakan
perilaku tidak jujur kepada putra-putrinya yang balita. Berikut adalah beberapa
contoh pembiasaan perilaku tidak jujur:
- Waktu si keil minta dibelikan sesuatu. Orang tua menjawab dengan singkat: "Tidak, mama tidak punya uang."
- Waktu tidak ingin menerima telpon, berpesan: "Nanti kalau teman mama telpon, katakan mama pergi."
- Waktu tidak ingin bertemu dengan seseorang, berpesan: "Nanti kalau ada telpon, katakan mama belum pulang."
- Janji yang tidak ditepati. "Ayo belajar dulu. Selesai belajar kita jalan-jalan." Belajar sudah dilakukan, tapi tanpa penjelasan apapun jalan-jalan tidak dilakukan
Bagaimana dengan Anda? Pembiasaan jujur
atau tidak jujur yang Anda latihkan kepada si buah hati.
(26 Agustus 2014)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar