Pada akhir bulan Desember ini, putra-putri kita akan menerima raport
semester ganjil. Kemudian dilanjutkan dengan libur semester. Sebelum menerima
raport tentunya didahului dengan kegiatan ulangan. Ulangan akhir semester.
Tujuan utama dilaksanakannya ulangan adalah untuk mengukur hasil belajar siswa.
Ternyata selain untuk mengukur hasil belajar, ulangan dapat juga
digunakan untuk membentuk sikap siswa. Pelaksanaan ulangan yang tertib, tidak
memberi kesempatan kepada siswa untuk berbuat curang. Siswa akan mengerjakan sesuai dengan kemampuannya.
Tidak mencontek atau melihat catatan.
Tentu saja bagi siswa yang sudah belajar dengan baik, akan percaya
diri. Dengan tenang mengerjakan ulangannya. Sebaliknya, siswa yang belum siap
tentu akan gelisah. Berusaha lirik kiri, lirik kanan, mencari contekan atau
berusaha melihat catatan.
Dalam menghadapi ulangan, peran orang tua sangat diperlukan. Sebelum
dilaksanakannya ulangan, sebagai kegiatan harian orang tua harus mengawasi
putra-putrinya agar rajin belajar. Tidak mungkin siswa dapat mengerjakan
ulangan dengan baik tanpa belajar.
Siswa yang sudah belajar dengan baik. Akan mengerjakan ulangan dengan
tenang, penuh percaya diri. Jujur. Tanpa nyontek kiri, nyontek kanan. Tanpa
melihat catatan. Pelaksanaan ulangan yang
jujur ini bila dibiasakan akan tertanam menjadi kebiasaan. Selanjutnya menjadi sikap jujur. Sikap jujur ini akan dibawa terus sampai
dewasa. Orang yang mempunyai sikap jujur tidak akan berbuat curang, misalnya
korupsi.
Sehingga ulangan yang tertib, bisa membentuk manusia yang jujur.
Manusia jujur tidak akan korupsi. Ulangan yang tertib menghambat lahirnya koruptor.
Guru perlu mengupayakan pelaksanaan ulangan yang tertib. Ulangan yang
tertib bisa terlaksa dengan kerja sama antara guru dan orang tua. Guru melaksanakan
proses belajar mengajar yang efektif dan orang tua mengawasi putra-putrinya
yang belajar di rumah.