Hari ini tanggal 2 Syawal 1436 Hijriyah, berarti sudah dua hari kita
ditinggalkan oleh bulan Romadhon yang suci dan mulia. Memang benar selama satu
bulan penuh kita telah melaksanakan ibadah puasa. Tidak hanya puasa, ibadah-ibadah
yang lain juga telah kita lakukan. Misalnya sholat taraweh, membaca al quran,
sedekah, zakat, itikaf dan masih banyak lagi.
Kita sangat bersemangat beribadah di bulan romadhon, karena memang Allah
telah menjajikan banyak kemurahan di bulan romadhon. Pahala ibadah di bulan
romadhon adalah berlipat banyak dibandingkan bulan yang lain. Manusia yang
sifatnya ingin selalu mendapatkan yang enak, yang mudah dan yang cepat dengan
semangatnya “berburu pahala” di bulan romadhon. Kita yakin Allah selalu dan
pasti menepati janji-Nya.
Persoalannya adalah, apakah ibadah tadi
sudah kita lakukan dengan benar. Benar persyaratannya dan benar pelaksanaannya.
Hanya ibadah yang benar saja yang akan mendapatkan ganjaran berupa pahala. Pahala
itu baru kita terima nanti di akhirat. Luaaaaama bener.
Selain menjajikan pahala, Allah mewajibkan manusia (yang beriman) untuk
berpuasa agar beraqwa. Wahai orang-orang
yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas
orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa (Q 2; 183).
Manusia yang bertaqwa cukup jelas indikatornya (Q 2; 2, 3 dan 4):
-
Beriman kepada
yang gaib
-
Melaksanakan
salat
-
Menginfakkan
sebagian rezeki yang telah diterima
-
Beriman
kepada Al Quran dan kitab-kitab yang telah diturunkan sebelumya
-
Serta yakin
adanya akhirat.
Oleh karena itu, perlu kita tata ulang
niat ibadah itu. Ibadah (puasa) bukan untuk berburu pahala, tetapi semata
ingin menjadi hamba yang bertaqwa. Bila taqwa sudah kita miliki, insyaallah
pahala tentu kita raih juga. Semoga dengan perginya bulan romadhon 1436, kita
semua menjadi manusia yang bertaqwa dan masih dipertemukan dengan bulan romadhon
tahun depan. Amin.