Senin, 06 Oktober 2014

KURBAN MENELAN KURBAN



Pembagian daging kurban kembali menelan kurban. Rangkaian kegiatan pada  Hari Raya Idul Adha adalah menyembelih hewan kurban yang dilanjutkan dengan penyaluran kepada masyarakat. Hampir tiap tahun selalu ada kericuhan, bahkan ada yang sampai menimbulkan kurban nyawa.
Liputan 6 Petang SCTV, memberitakan pembagian daging kurban di Mapolrestabes Surabaya ricuh (Minggu, 05/10). Begitu pembagian dimulai, masyarakat berdesakan untuk berebut daging kurban. Polisi yang bertugas jumlahnya kurang, tidak mampu mengamankan kericuhan ini. Memang tidak sampai timbul korban nyawa, tapi  ada seorang nenek yang kakinya terinjak sampai luka.
Pemandangan yang kurang baik. Mengapa pemandangan itu selalu terjadi setiap tahun. Bukan hanya saat pembagian daging kurban saja. Hal itu terjadi juga saat pembagian zakat di Hari Raya Idul Fitri dan pembagian Bantuan Langsung Tunai (BLT). Sampai BLT dipelesetkan Bantuan Langsung Tewas.
Kejadian ini, mengajak saya untuk berpikir. Pertama terkait dengan kinerja panitia. Perlu dipikirkan mekanisme yang tidak memungkinkan terjadinya rebutan. Beberapa hal dapat memicu terjadinya perilaku berebut. Antara lain terik matahari yang panas, pembagian yang hanya dilakukan di satu tempat.
Kedua. Apakah benar masyarakat kita tidak mempunya budaya antree? Kalau memang benar demikian, tidak hanya ditanggapi dengan prihatin saja. Harus diambil tindakan nyata secepatnya. Siapapun  yang mempunyai kewenangan harus bertindak sesuai dengan kewenangannya. Orang tua membiasakan antree kepada putra-putrinya. Guru membiasakan antree kepada siswanya. Pejabat membiasakan antree kepada stafnya. Komandan membiasakan antree kepada anak buahnya. Begitu seterusnya.  
Ketiga. Setiap ada pembagian atau pemberian yang gratis selalu disambut gembira oleh masyarakat. Saking gembiranya selalu diikuti dengan berebut. Yang berebut bukan hanya masyarakat miskin. Ini merupakan indikator, bahwa masyarakat kita lebih senang menerima dari pada memberi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar